BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal
dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta
Rica. Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub
tropis. di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan
pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah pepaya merupakan buah meja bermutu dan
bergizi yang tinggi.
Pada pertengahan abad ke-16, tanaman pepaya mulai
banyak ditanam dan dibudidayakan di Cina dan Malaysia. Pada abad ke-19,
diperkirakan mulai masuk ke Indonesia pada saat Indonesia mendatangkan bibit
pepaya jenis semangka (1925 — 1930). Pada saat ini, pepaya sudah tersebar luas
di Jawa, mula-mula hanya sebagai tanaman hias atau tanaman pekarangan untuk
memenuhi kebutuhan sendiri. Namun, setelah diketahui menyimpan potensi yang
cukup besar, barulah kemudian dikembangkan secara komersial.
Pada saat ini tanaman pepaya sudah
dikembangkan di 26 provinsi dengan sentra-sentra di Jawa Timur, Jawa Tengah,
Jawa Barat, Yogyakarta, Jakarta, Nusa Tenggara Timur, Sumatra Utara, dan
Sulawesi Selatan. Hampir di setiap daerah, pepaya memiliki nama yang berbeda,
antara lain sebagai berikut: pente (Aceh), tela (Batak), panancane
(Minangkabau), betik (Palembang), punti kayu (Lampung), gedang (Jawa Barat dan
Bali), kates (Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Madura), tapaya (Ternate), kuat
(Timor), dan asawa (Irian Jaya).
(
suwarno, 1957 )
B . Rumusan masalah
A. Apa manfaat
dari tanaman papaya itu ?
B. Hal
apa saja yang harus diperhatikan dalam proses pembibitan tanaman papaya ?
C. Bagaimana
proses mengolah lahan, penanaman, dan pemeliharaan untuk tanaman papaya?
D. Bagaimana
ciri-ciri buah pepaya yang siap panen dan cara pemanenan?
(Sultan. 2011.)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manfaat tanaman papaya
ada
beberapa manfaat papaya bagi manusia diantaranya yaitu:
1. Buah
masak yang populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci mulut juga sebagai
pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A dan C. Buah pepaya masak yang mudah
rusak perlu diolah dijadikan makanan seperti sari pepaya, dodol pepaya. Dalam
industri makanan buah pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan (pencampur)
saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna dan kadar Vitamin,
2. Dalam
industri makanan, akarnya dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit ginjal
dan kandung kencing,
3. Daunnya
sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan sakit panas. Bahkan
daun mudanya enak dilalap dan untuk menambah nafsu makan,serta dapat
menyembuhkan penyakit beri-beri dan untuk menyusun ransum ayam,
4. Batang
buah muda dan daunnya mengandung getah putih yang berisikan enzim pemecah
protein yang disebut “papaine” sehingga dapat melunakan daging untuk bahan
kosmetik dan digunakan pada industri minuman (penjernih), industry farmasi dan
textile,
5. Bunga
pepaya yang berwarna putih dapat dirangkai dan digunakan sebagai “bunga kalung”
pengganti bunga melati atau sering dibuat urap. Batangnya dapat dijadikan pencampur
makanan ternak melalui proses pengirisan dan pengeringan.
(Suwarno. 1957.)
B. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam proses pembibitan tanaman pepaya
Adapun hal-hal yang
harus diperhatikan dalam proses pembibitan tanaman papaya, meliputi:
1. Persyaratan
Bibit/Benih
Sebagai
bibit dipergunakan biji, meskipun pohon pepaya dapat di okulasi. Untuk memperoleh
biji bakal bibit yang baik dan murni dilakukan melalui pembijian sendiri dengan
jalan perkawinan buatan. Cara perkawinan buatan ada 2 yaitu:
a. Bunga-bunga
dari tanaman betina ambil yang besar, dibungkus dengan kertas plastik selama 2
hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu bunga-bunga itu membuka
lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga jantan yang di kepyok kepyokan di atas
bunga betina. Perkawinan dilakukan hingga 3 kali.
b. Cari
pepaya yang berbunga dan berbuah terus menerus pilihlah bunga elongata yang
terbesar yang hampir mekar dan terletak pada ujung tangkai. Kemudian bunga
tersebut dibungkus dengan kantung agar tidak diserbuk isecara alami oleh bunga
lain selama 10 hari. Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari
buah-buah yang telah masak benar dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan
tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan
kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu
dikeringkan ditempat yang teduh.Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit
jangan diambil dari buah yang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon
yang sudah tua.
(
suwarno. 1957 )
2. Penyiapan
Benih Kebutuhan benih perhektar 60 gram (± 2000
tanaman). Benih direndamdalam larutan fungisida benomyl dan thiram ( Benlate T)
0,5 gram/liter kemudian disemai dalam
polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yang di ayak ditambah 1 ember
pupuk kandang yang sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan
ditambah 29 gram curater/petrofar.Biji-biji yang sudah dikeringkan, jika hendak
ditanam harus diuji terlebih dahulu. Caranya biji-biji, yang ditangguhkan dipnergunakan
sebagai bibit.
(Suwarno.
1957.)
3. Teknik
Penyemaian Benih
Benih
dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiramsetiap hari.
Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm
atau 45-60 hari bibit siap ditanam. Biji-biji tersebut bisa langsung
ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit
persemaian itu dipindahkan kekebun.
4. Pemeliharaan
Pembibitan/Penyemaian
Pada persemaian biji-biji
ditaburkan dalam larikan (barisan ) dengan jarak 5-10cm. Biji tidak boleh
dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yang
baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam.
5. Pemindahan
Bibit
Bibit yang unggul dan bermutu merupakan faktor yang menentukan
keberhasilan agribisnis papaya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pemindahan bibit papaya adalah sebagai berikut:
Ø Bibit
yang berasal dari variates unggul yang sesui dengan permintaan pasar ( konsumen
).
Ø Bibit
harus bebas dari hama dan penyakit.
Ø Bibit
sudah mencapai umur 3 minggu.
C. Bagaimana
proses mengolah lahan, penanaman dan pemeliharaan untuk tanaman papaya itu ?
Ø Proses
pengolahan lahan meliputi:
1. Persiapan
lahan,
Lahan untuk bertanam pepaya harus menperhatikan hal sebagai berikut.
Ø Sebelum
ditanam tanah harus diolah dahulu, baik untuk lahan yang baru dibuka atau lahan
yang telah produktif.
Ø Bagi
lahan yang sudah diproduktifkan, setelah tanamn dipanen habis, lahan dibiarkan
dahulu selama sebulan . setelah itu baru diolah untuk penanamn berikutnya,
sebaiknya memakai pengiliran penanaman.
Ø Pengolahan
tanah mesti menperhatikan kegemburan struktur tanahnya, kedalaman top soilnya,
dan sistem pengguludannya.
Ø Setelah
tanah diolah, tanah olahan jangan langsung ditanami, tanah olahan dibiarkan
dulu sekitar sebulan agar tanah ini mendapat panas matahari secara cukup dan
bisa terangin-anginkan.
Maksud
dari pengolahan itu adalah untuk mengemburkan tanah, memutuskan dan memusnahkan
siklus hidup hama/penyakit yang kebutulan mendekam dalam tanah, melancarkan
sikluslasi udara dalam tanah, serta menghilangkan gas-gas beracun berangkali
ada dalam tanh. Gas-gas ini, termasuk pula gas yang ditimbulkan oleh bahan
organik yang tertinggal dalam tanah.
( suwarno. 1957 )
2. Bentuk
bedengan berukuran lebar 200-250 cm, tinggi 20-30 cm, panjang disesuaikan
kondisi lahan, jarak antar bedengan (selokan) 60 cm. Buat lubang ukuran 50 x 50
x40 cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m. dengan terbentuknya
bedengan dan selokan,berarti medai tanaman telah siap,disamping itu bedengan
dan selokan akan memudahkan kegiatan pemberian pupuk, pengairan, pembuangan
air, yang berlebihan, pemberantasan hama dan penyakit dan lain-lain.
3. Pengapuran
Apabila tanah yang akan ditanami pepaya
bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yang matang, perlu
ditambah ± 1 kg dolomit dan biarkan 1-2
minggu.
4. Penanaman
1. Pembuatan
Lubang Tanam
Untuk biji yang disemai, sebelum
bibit ditanamkan bibit, terlebih dahulu harus dibuatkan lubang tanaman.
Lubang-lubang berukuran 60 x 60 x 40 cm, yang digali secara berbaris. Selama
lubang-lubang dibiarkan kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah
itu lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang
2-3 blek. Lubang-lubang yang ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan 2-3
hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami.
Lubang-lubang tersebut diatas dibuat 1-2 bulan penanaman, apabila biji ditanam
langsung ke kebun, maka lubang-lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu.
Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan,
cara Penanaman tiap-tiap lubang diisi
dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yang
jantan dan betina atau berkelamin dua.
(Tohir, kaslan A. 1987.)
Ø Pemeliharaan Tanaman
1. Penjarangan
dan Penyulaman
Ø Penjarangan
tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa batang
pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.
Ø Bibit
yang ditanam di kebun umumnya tidak semua tumbuh baik. Tanaman yang kurang baik
pertumbuhannya, seperti kerdil, rusak, atau mati harus diganti dengan bibit
yang baru (disulam). Dengan penyulaman, jumlah tanaman akan tetap seperti
semula sehingga tidak akan terjadi penurunan produksi.
Penyulaman dapat dilakukan setelah
tanaman berumur 15 hari. Faktor yang penting yang harus mendapat perhatian
adalah “penggunaan bibit sulaman”. Bibit sulaman merupakan bibit cadangan yang
telah dipersiapkan dalam penanaman yang bersamaan dengan bibit lain dikebun
produksi.
(Tohir.
Kaslan. A. 1987)
2. Penyiangan
dan pembubunan
Ø Penyiangan
Gulma merupakan tantangan bagi
petani karena dalam populasi tinggi disuatu areal pertanaman papaya dapat
menggangu tanaman utama, terutama saat periode kritis tanaman.kerugian yang
ditimbulkan oleh gulma adalah sebagai berikut:
a) Terjadinya
kompetisi antara tanaman pepaya dengan gulma dalam hal menperoleh sinar
matahari, unsur hara, air, dan udara. Kompetisi yang paling utama adalah
terhadap unsure hara dan air.
b) Ada
kalanya gulma merupakan inang bagi hama dan penyakit sehingga dapat menjalar
ketanaman pepaya. Apabila betul-betul terjadi, maka dapat menguranggi produksi
buah. Bahkan dapat mengagalkan panen.
Ø Pembubunan
Pembubunan
sangat penting dilakukan terutama pada permukaan tanah yang rusak karena air
hujan atau saat melakukan pengairan. Tujuan pembubunan permukaan tanaman adalah
untuk melindungi dan menperkuat posisi tanaman agar tetap berdiri tegak dan
menutup akar sehingga perkembangannya menjadi lebih baik.Pembubunan minimal
dilakukan selama penanaman tanaman pepaya.
3. Pemupukan
Sebelum
diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu,
setelah itu tutup dengan tanah campuran 3 blek pupuk kandang yang telah matang
Umur
tanaman
|
Jenis pupuk
|
|||
Pupuk kandang
(kg/ lubang tanam)
|
Pupuk buatan (gr/lubang tanam)
|
|||
ZA
|
TSP
|
KCL
|
||
1.
Sebelum tanam
|
30 — 45
|
25
|
15
|
10
|
2. 1
bulan
|
30 — 45
|
50
|
40
|
20
|
3. 3
— 4 bulan
|
45 — 60
|
130
|
90
|
40
|
4. 4 - 6
bulan dan selanjutnya Dengan interval wakt 3 bulan
sekali
|
45 — 60
|
130
|
90
|
40
|
Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak,
khususnya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat
menjaga kelembaban tanah. Cara pemberian pupuk:
a) Tiap
minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea,50 gram TSP 15
dan 10 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.
b) Satu
bulan kemudian laku kan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram
Urea, 40 gram TSP, dan 20 gram KCl.
c) Saat
umur 3-4 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 130 gram
TSP, 40 gram, KCL, 40.
d) Umur
6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 130 gram ZA, 100 gram
Urea, 90 gramTSP, dan 40 gram KCl.
(Tohir.
Kaslan. A 1987)
4.
Pengairan dan Penyiraman
Ø Pengairan
Pengairan sebaiknya dilakukan pada pagi
atau sore hari, saat suhu matahari tidak terlalu panas dan Air merupakan faktor
penting dalam kehidupan tanaman.fungsi air terutama untuk melarutkan
unsure-unsur hara dalam tanah.
Ø Penyiraman
Pemberiaan air yang terlambat akan
menyebabkan tanaman layu, karena tidak ada kesetimbangan antara besarnya
penguapan melalui permukaan daun dengan banyaknya air yang diserap tanaman.Tanaman
pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang tergenang, untuk itu, dan pembuangan air harus diatur dengan
seksama. Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka
harus dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman harus disiram.
(Andyana,
M.O. dan Husni Kasim. 1994)
5.
pengendalian hama penyakit
v adapun
hama yang menyerang tanaman papaya sebagai berikut,
1.
Ngegat pengerek daun ( phthirimaea operculella zell. )
Hama ini disebut
salisaptaromo (sunda ) atau omo slendep ( jawa ). Ngegat berukuran kecil (1 cm – 1,5 cm ), berwarna cekelat kelabu, dan
aktif pada malam hari. Negagat betina meletakkan telur pada daun papaya.
Larvanya berwarna putih kelabu. Siklus hama ini berlangsung selama 4 – 6
minggu.
Larva menyerang daun dengan mengerek atau menbuat
lubang, sehingga daun menggulung dan menjadi berwarna merah tua. Apabila larva
terdapat didalam buah dan tebawa kegudang penyimpanan, maka larva akan
menggerek dan melubangi buah dan memenuhi lorong-lorong yang dibuatnya dengan
kotoran. Kehilangan hasil akibat serangan hama ini dapat mencapai 46 %.
Pengendalian
penggerek daun dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Menggunakan
bibit yang sehat dan unggul .
b. Menggunakan
insektisida yang efektif, misalnya curacron 500 EC atau Ekalux 25 EC.
c. Melakukan
penanaman tanaman inang agar hama tidak
menyerang tanaman yang kita bididayakan.
2.
Thrips (thrips palmi karny )
Thrips dewasa berbentuk langsing.
Berwarna kuning hingga cokelat, hitam kecoklatan atau hitam lengam, dan
berukuran kecil (0,8 mm –1,4 mm ). Tubuh thrips bersegmen-segmen, dan pada
umumnya sulit diobservasi dengan mata telanjang. Perkembangbiakan terjadi secara
pertenogenesis, dengan daur hidup ± 15 hari. Telur thrips berbentuk silindris
dengan rambut halus berwarna kunulg pucat.
Thrips menpunyai kaki yang kuat yang
pada bagian ujungnya terdapat kalenjer gelombang udara , yang berfungsi seperti
perekat, Sehingga thrips sanggup menempel kuat pada permukaan tanaman. Hama
ini meyerang tanaman dengan cara mengisap cairan daun, gejala awal yang tampak adalah daun bertatok
dan berwarna keperakan mengilat.pada serangan selanjutnya, daun akan berwarna
cokelat, sehingga proses metabolisme terganggu, dan hasil buah menurun.
Pengendalian
thrips dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
a. Mengunakan
perangkap rekat berwarna hijau jeruk, kuning, atau putih.
b. Menanam
tanaman penghalang ( barrier )
disekeliling kebun, misalnya tanaman jagung.
c. Mengunakan
insektisida yang efektif, misalnya misorol
50 WP, Arrivo 30 EC, atau Bestokx 50 EC
3 .Kutu tanaman (Aphid).
a.
Ciri: badan halus panjang 2-3 mm
berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada
bagian belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada yang
bersayap dan tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk
penghisap yang panjang di bagian mulut.
b.
Pemberantasan: tungau tungau daun
diberantas dengan penyemprotan tepung derris atau tepung belerang.
.( Anna laksanawati H. D. 1998. )
v Adapun
penykit yang sering menyerang budidaya tanaman papaya sebagai berikut:
1. Penyakit
mati bujang disebabkan oleh jamur Phytphthora parasitica, P. palmivora Dan Pythium
aphanidermatum. Penyakit ini menyerang buah dan batang pepaya.
Cara
pencegahan perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase
2. penyakit
busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita.
Nematoda. Apabila
lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali,
untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh
nematoda menyebabkan daun menguning, layu dan mati.
3.
Busuk daun
Penyakit
busuk daun disebabkan oleh cendawan ( jamur ) phytophthora infestans mont de
barry. Gejala serangan yang tejadi adalah
mula –mula pada dau yang teriveksi terjadi bercak-bercak berwarna cokelat
kebasah- basahan.kemudian infeksinya menjalar kebagian batang sampai akar. Akar
yang teserang menjadi busuk, berair, dan berwarna violet sampai hitam. Serangan
penyakit ini dapat menyebabkan kehilagan hasil buah mencapai 45 %.
Pengendalian penyakit busuk daun
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Menggunakan
biit yang sehat.
b. Mencabut
tanaman yang terserang .
c. Melakukan
rotasi tanaman.
d. Menggunakan
fugisida yang mangkus, misalnya Acrobat 50 WP atau
Deconil 75 WP.
(Anna
laksanawati H. D. 1998. )
D. Bagaimana
ciri-ciri buah pepaya yang siap panen dan
cara
pemanenannya ?
Buah pepaya harus
dipanen pada saat setengah masak, ketika daging buahnya masih keras dan tekstur
seperti wortel. Buah ini akan cepat masak selama 1-3 hari, tanda-tanda kemasakan buah pepaya terutama ditandai
adanya perubahan warna kulit buah dari hijau menjadi kuning atau kemerahan.Tanda kemasakan dengan melihat
warna buah ini adalah merupakan cara paling sederhana dan mudah. Buah yang
masak benar dicirikan dengan tidak adanya campuran warna hijau pada kulit buah.
Kulit buah berwarna kuning atau kemerahan atau campuran kedua warna tersebut.
Tanaman pepaya dapat dipanen setelah
berumur 9-12 bulan. Buah pepaya dipetik harus pada waktu buah itu memberikan
tanda-tanda kematangan. Panen dilakukan dengan berbagai macam cara, pada
umumnya panen/pemetikan dilakukan denggan menggunakan “songgo” (berupa bambu
yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk menjaga agar
buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik). Tiap pohon kira-kira dapat
menghasilkan 30 buah, bahkan sampai 150 buah. Setelah panen pertama, pohon
pepaya akan terus menerus berbuah. Tetapi sebaiknya sesudah berproduksi kebun
itu harus dibongkar.
(Andyana, M.O. dan Husni Kasim. 1994)
BAB III
PENUTUP
A
.kesimpulan.
berdasarkan teori diatas maka saya dapat
menyimpulkan bahwa papaya sangat bermanfaat untuk masyrakat diantara sebagai
pencuci mulut dan penambahan vitamin A dan C, buah papaya masak yang mudah
rusak perlu dioah menjadi makanan seperti sari papaya, dodol papaya dan dalam industri makanan, akarnya dapat
digunakan sebagai obat penyembuh sakit ginjal dan kandung kencing, daunnya
sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan sakit panas. Bahkan daun mudanya enak dilalap
dan untuk menambah nafsu makan,serta dapat menyembuhkan penyakit beri-beri dan
untuk menyusun ransum ayam,
Untuk mendapatkan bibit papaya yang
unggul Bunga-bunga dari tanaman betina ambil yang besar, dibungkus dengan
kertas plastik selama 2 hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu
bunga-bunga itu membuka lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga jantan yang di
kepyok kepyokan di atas bunga betina. Perkawinan dilakukan hingga 3 kali.
B .saran
Dalam
budidaya tanaman papaya sebaiknya memilih lahan yang baik bebas dari hama dan penyakit agar pada saat penanaman
tidak terjadi kerugiaan yang besar dan dalam memilih benih pilihlah benih yang
unggul agar dapat menghasilkan produksi buah yang bagus .
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1975. Bertanam Pohon
Buah-Buahan. Yogyakarta : Kanisius.
Suwarno.1975. Pengaruh Cahaya dan
Perlakuan Benih Terhadap Perkecambahan
Benih Pepaya. Dalam Buletin Agricultural Vol. XV No. 3
Tohir, Kaslan A. 1978. Bercocok Tanam
Pohon Buah-Buahan. Jakarta :
PradnyaParamita
Adnyana, M.O.,
Sulkifli Zaini, Sedana Merta, Asmi Dhalimi, Sutama K., Hendiarto dan Husni
Kasim. 1994. Perkembangan dan Prospek
Pembangunan Pertanian Wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan
Timor-Timur. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen
Pertanian R.I. 131 halaman.
Anna laksanawati H. D. 1998. ”Thrips pada tanaman sayuran.” dalam: Monograf
No. 11. Balai penelitian tanaman sayuran.
Sultan , 2011. Pertanian budidaya tanaman pepaya di kalimantan timur,
Nunukan. CV, Sebatik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar