Jumat, 04 Oktober 2013

akper ( anak pertanian ) makalah tentang pepaya



BAB I
                                                       PENDAHULUAN
A. Latar belakang
       Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah pepaya merupakan buah meja bermutu dan bergizi yang tinggi.
       Pada pertengahan abad ke-16, tanaman pepaya mulai banyak ditanam dan dibudidayakan di Cina dan Malaysia. Pada abad ke-19, diperkirakan mulai masuk ke Indonesia pada saat Indonesia mendatangkan bibit pepaya jenis semangka (1925 — 1930). Pada saat ini, pepaya sudah tersebar luas di Jawa, mula-mula hanya sebagai tanaman hias atau tanaman pekarangan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Namun, setelah diketahui menyimpan potensi yang cukup besar, barulah kemudian dikembangkan secara komersial.
       Pada saat ini tanaman pepaya sudah dikembangkan di 26 provinsi dengan sentra-sentra di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jakarta, Nusa Tenggara Timur, Sumatra Utara, dan Sulawesi Selatan. Hampir di setiap daerah, pepaya memiliki nama yang berbeda, antara lain sebagai berikut: pente (Aceh), tela (Batak), panancane (Minangkabau), betik (Palembang), punti kayu (Lampung), gedang (Jawa Barat dan Bali), kates (Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Madura), tapaya (Ternate), kuat (Timor), dan asawa (Irian Jaya).
( suwarno, 1957 )

                      


 B . Rumusan masalah
A.   Apa manfaat dari tanaman papaya itu ?
B.   Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam proses pembibitan tanaman papaya ?
C.   Bagaimana proses mengolah lahan, penanaman, dan pemeliharaan untuk tanaman papaya?
   D.  Bagaimana ciri-ciri buah pepaya yang siap panen dan cara pemanenan?
 (Sultan. 2011.)














BAB II
PEMBAHASAN
A. Manfaat tanaman papaya
       ada beberapa manfaat papaya bagi manusia diantaranya yaitu:
1.  Buah masak yang populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci mulut juga sebagai pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A dan C. Buah pepaya masak yang mudah rusak perlu diolah dijadikan makanan seperti sari pepaya, dodol pepaya. Dalam industri makanan buah pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan (pencampur) saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna dan kadar Vitamin,
2.  Dalam industri makanan, akarnya dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit ginjal dan kandung kencing,
3.  Daunnya sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan sakit panas. Bahkan daun mudanya enak dilalap dan untuk menambah nafsu makan,serta dapat menyembuhkan penyakit beri-beri dan untuk menyusun ransum ayam,
4.  Batang buah muda dan daunnya mengandung getah putih yang berisikan enzim pemecah protein yang disebut “papaine” sehingga dapat melunakan daging untuk bahan kosmetik dan digunakan pada industri minuman (penjernih), industry farmasi dan textile,
5.  Bunga pepaya yang berwarna putih dapat dirangkai dan digunakan sebagai “bunga kalung” pengganti bunga melati atau sering dibuat urap. Batangnya dapat dijadikan pencampur makanan ternak melalui proses pengirisan dan pengeringan.
(Suwarno. 1957.)





B. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pembibitan tanaman pepaya
            Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pembibitan tanaman papaya, meliputi:
1.    Persyaratan Bibit/Benih
       Sebagai bibit dipergunakan biji, meskipun pohon pepaya dapat di okulasi. Untuk memperoleh biji bakal bibit yang baik dan murni dilakukan melalui pembijian sendiri dengan jalan perkawinan buatan. Cara perkawinan buatan ada 2 yaitu:
a.    Bunga-bunga dari tanaman betina ambil yang besar, dibungkus dengan kertas plastik selama 2 hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu bunga-bunga itu membuka lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga jantan yang di kepyok kepyokan di atas bunga betina. Perkawinan dilakukan hingga 3 kali.
b.    Cari pepaya yang berbunga dan berbuah terus menerus pilihlah bunga elongata yang terbesar yang hampir mekar dan terletak pada ujung tangkai. Kemudian bunga tersebut dibungkus dengan kantung agar tidak diserbuk isecara alami oleh bunga lain selama 10 hari. Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yang telah masak benar dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yang teduh.Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buah yang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon yang sudah tua.
( suwarno. 1957 )
2.    Penyiapan Benih Kebutuhan benih perhektar 60 gram (± 2000 tanaman). Benih direndamdalam larutan fungisida benomyl dan thiram ( Benlate T) 0,5 gram/liter     kemudian disemai dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan   merupakan campuran 2 ember tanah yang di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang yang sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah 29 gram curater/petrofar.Biji-biji yang sudah dikeringkan, jika hendak ditanam harus diuji terlebih dahulu. Caranya biji-biji, yang ditangguhkan dipnergunakan sebagai bibit.
(Suwarno. 1957.)
3.    Teknik Penyemaian Benih
                  Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiramsetiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam. Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan kekebun.
4.    Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
             Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan ) dengan jarak 5-10cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yang baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam.
5.    Pemindahan Bibit
            Bibit yang unggul dan bermutu merupakan faktor yang menentukan keberhasilan agribisnis papaya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemindahan bibit papaya adalah sebagai berikut:
Ø  Bibit yang berasal dari variates unggul yang sesui dengan permintaan pasar ( konsumen ).
Ø  Bibit harus bebas dari hama dan penyakit.
Ø  Bibit sudah mencapai umur 3 minggu. 
 
C. Bagaimana proses mengolah lahan, penanaman dan pemeliharaan untuk tanaman papaya itu ?
Ø Proses pengolahan lahan meliputi:
     
1.  Persiapan lahan,
        Lahan untuk bertanam pepaya harus menperhatikan hal sebagai berikut.
Ø  Sebelum ditanam tanah harus diolah dahulu, baik untuk lahan yang baru dibuka atau lahan yang telah produktif.
Ø  Bagi lahan yang sudah diproduktifkan, setelah tanamn dipanen habis, lahan dibiarkan dahulu selama sebulan . setelah itu baru diolah untuk penanamn berikutnya, sebaiknya memakai pengiliran penanaman.
Ø  Pengolahan tanah mesti menperhatikan kegemburan struktur tanahnya, kedalaman top soilnya, dan sistem pengguludannya.
Ø  Setelah tanah diolah, tanah olahan jangan langsung ditanami, tanah olahan dibiarkan dulu sekitar sebulan agar tanah ini mendapat panas matahari secara cukup dan bisa terangin-anginkan.
            Maksud dari pengolahan itu adalah untuk mengemburkan tanah, memutuskan dan memusnahkan siklus hidup hama/penyakit yang kebutulan mendekam dalam tanah, melancarkan sikluslasi udara dalam tanah, serta menghilangkan gas-gas beracun berangkali ada dalam tanh. Gas-gas ini, termasuk pula gas yang ditimbulkan oleh bahan organik yang tertinggal dalam tanah.
( suwarno. 1957 )

2.  Bentuk bedengan berukuran lebar 200-250 cm, tinggi 20-30 cm, panjang disesuaikan kondisi lahan, jarak antar bedengan (selokan) 60 cm. Buat lubang ukuran 50 x 50 x40 cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m. dengan terbentuknya bedengan dan selokan,berarti medai tanaman telah siap,disamping itu bedengan dan selokan akan memudahkan kegiatan pemberian pupuk, pengairan, pembuangan air, yang berlebihan, pemberantasan hama dan penyakit dan lain-lain. 
3.   Pengapuran
     Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg dolomit dan biarkan 1-2 minggu.
4.   Penanaman
1.      Pembuatan Lubang Tanam
           Untuk biji yang disemai, sebelum bibit ditanamkan bibit, terlebih dahulu harus dibuatkan lubang tanaman. Lubang-lubang berukuran 60 x 60 x 40 cm, yang digali secara berbaris. Selama lubang-lubang dibiarkan kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang 2-3 blek. Lubang-lubang yang ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas dibuat 1-2 bulan penanaman, apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang-lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan,
          cara Penanaman tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua.
    (Tohir, kaslan A. 1987.)
    
Ø Pemeliharaan Tanaman
1.  Penjarangan dan Penyulaman
Ø  Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.
Ø  Bibit yang ditanam di kebun umumnya tidak semua tumbuh baik. Tanaman yang kurang baik pertumbuhannya, seperti kerdil, rusak, atau mati harus diganti dengan bibit yang baru (disulam). Dengan penyulaman, jumlah tanaman akan tetap seperti semula sehingga tidak akan terjadi penurunan produksi.
            Penyulaman dapat dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari. Faktor yang penting yang harus mendapat perhatian adalah “penggunaan bibit sulaman”. Bibit sulaman merupakan bibit cadangan yang telah dipersiapkan dalam penanaman yang bersamaan dengan bibit lain dikebun produksi.
(Tohir. Kaslan. A. 1987)
2.    Penyiangan dan pembubunan
Ø   Penyiangan     
            Gulma merupakan tantangan bagi petani karena dalam populasi tinggi disuatu areal pertanaman papaya dapat menggangu tanaman utama, terutama saat periode kritis tanaman.kerugian yang ditimbulkan oleh gulma adalah sebagai berikut:
a)      Terjadinya kompetisi antara tanaman pepaya dengan gulma dalam hal menperoleh sinar matahari, unsur hara, air, dan udara. Kompetisi yang paling utama adalah terhadap unsure hara dan air.
b)      Ada kalanya gulma merupakan inang bagi hama dan penyakit sehingga dapat menjalar ketanaman pepaya. Apabila betul-betul terjadi, maka dapat menguranggi produksi buah. Bahkan dapat mengagalkan panen.


Ø  Pembubunan
         Pembubunan sangat penting dilakukan terutama pada permukaan tanah yang rusak karena air hujan atau saat melakukan pengairan. Tujuan pembubunan permukaan tanaman adalah untuk melindungi dan menperkuat posisi tanaman agar tetap berdiri tegak dan menutup akar sehingga perkembangannya menjadi lebih baik.Pembubunan minimal dilakukan selama penanaman tanaman pepaya.  
3.  Pemupukan
                        Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus        dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 3   blek pupuk kandang yang telah matang





Umur tanaman


Jenis pupuk
Pupuk kandang
(kg/ lubang tanam)
Pupuk buatan (gr/lubang  tanam)
ZA
TSP
KCL
1. Sebelum tanam
30 — 45
25
15
10
2. 1 bulan
30 — 45
50
40
20
3. 3 — 4 bulan
45 — 60
130
90
40
4. 4 - 6 bulan dan                   selanjutnya Dengan interval wakt 3 bulan sekali     
45 — 60
130
90
40






    Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah. Cara pemberian pupuk:
a)    Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea,50 gram TSP 15 dan 10 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.
b)    Satu bulan kemudian laku kan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram Urea, 40 gram TSP, dan 20 gram KCl.
c)    Saat umur 3-4 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 130 gram TSP, 40 gram, KCL, 40.
d)    Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 130 gram ZA, 100 gram Urea, 90 gramTSP, dan 40 gram KCl.
(Tohir. Kaslan. A 1987)
4.     Pengairan dan Penyiraman
Ø  Pengairan
        Pengairan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, saat suhu matahari tidak terlalu panas dan Air merupakan faktor penting dalam kehidupan tanaman.fungsi air terutama untuk melarutkan unsure-unsur hara dalam tanah.
Ø  Penyiraman
         Pemberiaan air yang terlambat akan menyebabkan tanaman layu, karena tidak ada kesetimbangan antara besarnya penguapan melalui permukaan daun dengan banyaknya air yang diserap tanaman.Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang   tergenang, untuk itu,  dan pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman harus disiram.
(Andyana, M.O. dan Husni Kasim. 1994)
5.      pengendalian hama penyakit
v adapun hama yang menyerang tanaman papaya sebagai berikut,
1.                Ngegat pengerek daun  ( phthirimaea operculella zell. )
       Hama ini disebut salisaptaromo (sunda ) atau omo slendep ( jawa ). Ngegat berukuran kecil  (1 cm – 1,5 cm ), berwarna cekelat kelabu, dan aktif pada malam hari. Negagat betina meletakkan telur pada daun papaya. Larvanya berwarna putih kelabu. Siklus hama ini berlangsung selama 4 – 6 minggu.
               Larva menyerang daun dengan mengerek atau menbuat lubang, sehingga daun menggulung dan menjadi berwarna merah tua. Apabila larva terdapat didalam buah dan tebawa kegudang penyimpanan, maka larva akan menggerek dan melubangi buah dan memenuhi lorong-lorong yang dibuatnya dengan kotoran. Kehilangan hasil akibat serangan hama ini dapat mencapai 46 %.

               Pengendalian penggerek daun dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.  Menggunakan bibit yang sehat dan unggul .
b.  Menggunakan insektisida yang efektif, misalnya curacron 500 EC atau Ekalux 25 EC.
c.  Melakukan penanaman  tanaman inang agar hama tidak menyerang tanaman yang kita bididayakan.           
2.        Thrips (thrips palmi karny )
        Thrips dewasa berbentuk langsing. Berwarna kuning hingga cokelat, hitam kecoklatan atau hitam lengam, dan berukuran kecil (0,8 mm –1,4 mm ). Tubuh thrips bersegmen-segmen, dan pada umumnya sulit diobservasi dengan mata telanjang. Perkembangbiakan terjadi secara pertenogenesis, dengan daur hidup ± 15 hari. Telur thrips berbentuk silindris dengan rambut halus berwarna kunulg pucat.
        Thrips menpunyai kaki yang kuat yang pada bagian ujungnya terdapat kalenjer gelombang udara , yang berfungsi seperti perekat, Sehingga thrips sanggup menempel kuat pada permukaan tanaman.    Hama ini meyerang tanaman dengan cara mengisap cairan  daun, gejala awal yang tampak adalah daun bertatok dan berwarna keperakan mengilat.pada serangan selanjutnya, daun akan berwarna cokelat, sehingga proses metabolisme terganggu, dan hasil buah menurun.
Pengendalian thrips dapat dilakukan  dengan cara sebagai berikut.
a.    Mengunakan perangkap rekat berwarna hijau jeruk, kuning, atau putih.
b.    Menanam tanaman penghalang  ( barrier ) disekeliling kebun, misalnya tanaman jagung.
c.    Mengunakan insektisida yang efektif, misalnya misorol 50 WP, Arrivo 30 EC, atau Bestokx 50 EC
                                

3   .Kutu tanaman (Aphid).
a.    Ciri: badan halus panjang 2-3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada bagian belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada yang bersayap dan tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yang panjang di bagian mulut.
b.    Pemberantasan: tungau tungau daun diberantas dengan penyemprotan tepung derris atau tepung belerang.
.( Anna laksanawati H. D. 1998. )                                           
v  Adapun penykit yang sering menyerang budidaya tanaman papaya sebagai berikut:
1.  Penyakit mati bujang disebabkan oleh jamur Phytphthora parasitica, P. palmivora Dan Pythium aphanidermatum. Penyakit ini menyerang buah dan batang pepaya.
    Cara pencegahan perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase
2.  penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita.
    Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu dan mati.
              3. Busuk daun
       Penyakit busuk daun disebabkan oleh cendawan ( jamur ) phytophthora infestans mont de barry. Gejala serangan yang tejadi  adalah mula –mula pada dau yang teriveksi terjadi bercak-bercak berwarna cokelat kebasah- basahan.kemudian infeksinya menjalar kebagian batang sampai akar. Akar yang teserang menjadi busuk, berair, dan berwarna violet sampai hitam. Serangan penyakit ini dapat menyebabkan kehilagan hasil buah mencapai 45 %.


              Pengendalian penyakit busuk daun dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a.  Menggunakan biit yang sehat.
b.  Mencabut tanaman yang terserang .
c.  Melakukan rotasi tanaman.
d.  Menggunakan fugisida yang mangkus, misalnya Acrobat 50 WP                atau Deconil 75 WP.
                  (Anna laksanawati H. D. 1998.   ) 

D.   Bagaimana ciri-ciri buah pepaya yang siap panen dan
 cara pemanenannya ?
        Buah pepaya harus dipanen pada saat setengah masak, ketika daging buahnya masih keras dan tekstur seperti wortel. Buah ini akan cepat masak selama 1-3 hari, tanda-tanda kemasakan buah pepaya terutama ditandai adanya perubahan warna kulit buah dari hijau menjadi kuning  atau kemerahan.Tanda kemasakan dengan melihat warna buah ini adalah merupakan cara paling sederhana dan mudah. Buah yang masak benar dicirikan dengan tidak adanya campuran warna hijau pada  kulit buah.  Kulit buah berwarna  kuning  atau kemerahan atau  campuran kedua warna tersebut.
        Tanaman pepaya dapat dipanen setelah berumur 9-12 bulan. Buah pepaya dipetik harus pada waktu buah itu memberikan tanda-tanda kematangan. Panen dilakukan dengan berbagai macam cara, pada umumnya panen/pemetikan dilakukan denggan menggunakan “songgo” (berupa bambu yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk menjaga agar buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik). Tiap pohon kira-kira dapat menghasilkan 30 buah, bahkan sampai 150 buah. Setelah panen pertama, pohon pepaya akan terus menerus berbuah. Tetapi sebaiknya sesudah berproduksi kebun itu harus dibongkar.
(Andyana, M.O. dan Husni Kasim. 1994)



BAB III
PENUTUP
A .kesimpulan.
       berdasarkan teori diatas maka saya dapat menyimpulkan bahwa papaya sangat bermanfaat untuk masyrakat diantara sebagai pencuci mulut dan penambahan vitamin A dan C, buah papaya masak yang mudah rusak perlu dioah menjadi makanan seperti sari papaya, dodol papaya dan  dalam industri makanan, akarnya dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit ginjal dan kandung kencing, daunnya sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan  sakit panas. Bahkan daun mudanya enak dilalap dan untuk menambah nafsu makan,serta dapat menyembuhkan penyakit beri-beri dan untuk menyusun ransum ayam,
           Untuk mendapatkan bibit papaya yang unggul Bunga-bunga dari tanaman betina ambil yang besar, dibungkus dengan kertas plastik selama 2 hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu bunga-bunga itu membuka lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga jantan yang di kepyok kepyokan di atas bunga betina. Perkawinan dilakukan hingga 3 kali.
B .saran
           Dalam budidaya tanaman papaya sebaiknya memilih lahan yang baik bebas dari  hama dan penyakit agar pada saat penanaman tidak terjadi kerugiaan yang besar dan dalam memilih benih pilihlah benih yang unggul agar dapat menghasilkan produksi buah yang bagus .













DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1975. Bertanam Pohon Buah-Buahan. Yogyakarta : Kanisius.
Suwarno.1975. Pengaruh Cahaya dan Perlakuan Benih Terhadap             Perkecambahan Benih Pepaya. Dalam Buletin Agricultural Vol. XV No. 3

Tohir, Kaslan A. 1978. Bercocok Tanam Pohon Buah-Buahan. Jakarta :  
             PradnyaParamita
 Adnyana, M.O., Sulkifli Zaini, Sedana Merta, Asmi Dhalimi, Sutama K., Hendiarto dan Husni Kasim. 1994. Perkembangan dan Prospek Pembangunan Pertanian Wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Timor-Timur. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian R.I. 131 halaman.
Anna laksanawati H. D. 1998. ”Thrips pada tanaman sayuran.” dalam: Monograf No. 11. Balai penelitian tanaman sayuran.
Sultan , 2011. Pertanian budidaya tanaman pepaya di kalimantan timur, Nunukan. CV, Sebatik.


































Tidak ada komentar:

Posting Komentar